Mereka merayakan kemenangan Arema sebagai Juara Indonesia Super League tahun ini, dengan mengarak trophy, para pemain, dan kru pendukung Arema ke tiga wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu yang disebut Malang Raya.
Kemacetan disebabkan tumpah ruahnya Aremania, mengenakan berbagai atribut dan pakaian bertuliskan Arema, tidak saja berkumpul di pusa t-pusat komunitas seperti di depan Stasiun Kota Malang, di alun-alun depan Balai Kota, dan di Stadion Gajayana. Namun juga melakukan arak-arakan terpisah masing-masing diikuti ratusan kendaraan roda dua dan roda empat.
Mereka berkeliling sambil membunyika n klakson, mengelilingi kawasan Blimbing hingga Jl. Soekarno Hatta yang merupakan jalur by pass menuju Surabaya. Juga jalur-jalun kawasan yang sehari-harinyapun sudah padat di kawasan kampus, di daerah Dinoyo. Kemacaten parah terjadi di pusat kota, di alu n-alun besar Jl Merdeka Timur, hingga alun-alun bundar. Praktis di kawasan pusat kota ini lalu lintas lumpuh.
Pagi hari Rabu (2/6/2010) pukul 9 rombongan pawai utama, kendaraan yang mengangkut trofi dan para pemain diberangkatkan dari Stadion Gajayana, Malang. Arak-arakan ini berkeliling kota, lalu keluar kota ke wilayah Kabupaten Malang di lokasi Stadion Kanjuruhan, sebagai kandang Arema, lalu kembali ke Kota Malang memasuki pinggiran Kota Batu, ke arah utara hingga perbatasan Kota Malang dengan Kecamatan Singosari (Kab Malang) kemudian kembali ke perhentian akhir di depan Stasiun Kota Baru.
Sementara arak-arakan pawai berlangsung. Masih ada ribuan Aremania di seluruh penjuru kota. Seorang ibu dengan anak-anak usia SD yang ditanya, mengaku datang dari Kecam atan Wajak, sekitar 25 km Kota Malang, ikut berpawai. Aremania yang mengikuti pawai terbukti berasal dari berbagai daerah di wilayah Malang Raya.