Follow me on Twitter RSS FEED

apa itu tsunami?????apakah itu nama orang??hahaha

Posted in
Tsunami adalah kata yang berasal dari Jepang dan terdiri atas dua kata yaitu tsu (atas) yang berarti harbor dan nami (bawah) yang berarti wave.Dalam bahasa inggris tsunami disebut ”harbor wave” . ”harbor wave” adalah karena gelombang tersebut mempunyai dampak yang sangat menghancurkan pada daerah-daerah pantai yang relatif rendah di Jepang. Istilah tsunami dipakai nelayan Jepang yang pada saat itu kembali ke pelabuhan dan menemukan area yang hancur akibat gelombang besar. Gelombang tersebut tidak mereka rasakan pada saat di laut lepas.
selengkapnya....

tsunami

Banyak yang menyebutkan bahwa tsunami adalah bagian dari gelombang pasang surut.Tsunami tidak mempunyai hubungan dengan pasang surut air laut. Pasang surut banyak dipengaruhi oleh gaya-gaya luar seperti gaya grafitasi yang dipengaruhi bulan, matahari, dan planet-planetnya sementara tsunami tidak ada hubungannya dengan faktor-faktor tersebut. Selain banyak yang menyebut tsunami sebagai gelombang pasang surut, banyak pula yang menyebutnya sebagai gelombang laut seismik. Pernyataan ini didasarkan bahwa tsunami digerakkan oleh adanya gempa bumi. Pernyataan ini juga tidak sepenuhnya benar karena tsunami tidak hanya terjadi akibat gempa bumi yang berkaitan dengan gelombang seismik tetapi bisa juga terjadi akibat letusan gunung api, tanah longsor, atau bahkan akibat jatuhnya meteor dari luar angkasa yang menghantam bumi dan kesemuanya itu bisa dikelompokkan ke dalam gelombang yang tidak ada kaitannya dengan seismik. Akan tetapi secara umum dan didasarkan data statistik, tsunami banyak terjadi akibat gempa.

Gelombang tsunami adalah suatu rangkaian gelombang atau ombak yang dihasilkan akibat perpindahan yang cepat dari suatu volume air akibat gangguan yang terjadi pada volume air tersebut. Pada saat tsunami terjadi, bukanlah gelombang pertama yang mampu menghancurkan semua yang dilaluinya akan tetapi rentetan gelombang berikutnyalah yang berpotensi menghancurkan. Nah apa yang bisa membuat gangguan pada suatu volume air tersebut? Banyak yang bisa membuat gangguan pada volume air tersebut seperti gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor, bahkan jatuhan meteor juga mampu menciptakan tsunami.

Sejarah membuktikan bahwa tanah longsor juga berpotensi membuat gelombang tsunami seperti yang terjadi tanggal 9 July 1958 dimana longsoran tanah di Teluk Lituya di Alaska. Kecepatan gelombang tsunami tercatat sebesar 150 km/jam dan mencapai ketinggian 524 meter (the highest ever). Tsunami yang disebabkan oleh proses tanah longsor ini memang berbeda dengan tsunami yang terjadi di lautan bebas yang disebabkan oleh gempa bumi. Tsunami jenis ini biasanya cepat menghilang dan jarang sampai berpengaruh ke pantaikarena area yang terkena dampaknya juga relatif lebih kecil. Contoh lain yaitu pada tahun 1963 di Bendungan Vajont di Italia bagian utara. Tanah longsor yang terjadi menciptakan tsunami di dekat bendungan dan mampu melewati bendungan tanpa merusak bendungan tersebut dan dilaporkan hampir 2000 orang meninggal. Sebagian besar tsunami diciptakan oleh adanya gempa bumi terutama yang terjadi di pertemuan batas lempeng seperti di zona-zona subduksi dimana satu lempeng bergerak menyusup ke bawah dari lempeng satunya. Selain tanah longsor, letusan gunung api yang terbukti bisa menciptakan contohnya adalah letusan Gunung Krakatoa di tahun 1883. Ketinggian gelombang akibat letusan gunung api tersebut tercatat sampai 40 meter di atas muka air laut.

Tsunami yang terjadi di zona subduksi ini terjadi akibat gempa bumi. Gempa bumi ini terjadi akibat pergerakan lempeng samudera yang menyusup ke lempeng benua dan akibat pergerakan ini, volume air laut di atasnya yang beratnya berton-ton akan terganggu. Energi yang mendorong volume air laut ke atas sampai di atas permukaan air laut ini akan dipindahkan ke air laut tersebut. Dan karena grafitasi yang ada pada volume air laut tersebut maka energi tersebut akan dipindahkan secara horizontal dan menciptakan gelombang yang cukup besar energinya dan bergerak menuju daratan. Kecepatan dari gelombang tsunami bisa mencapai 500 sampai 1000 km/jam dimana angka ini sangat jauh berbeda dengan kecepatan gelombang yang ditimbulkan oleh angin yang cuma mencapai 10 sampai 100 km/jam. Coba amati model yang dibuat Prof. Nobuo Shuto (Tohoku University – Jepang) dari tsunami yang yang terjadi akibat gempa di Chile tahun 1960 dimana gempa tersebut tercatat sebesar 9.5 skala Richter (the strongest earthquake ever).

Contoh pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh.Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° EKoordinat: 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh.

Gempa tersebut mampu menciptakan tsunami dan mampu bergerak sampai sejauh benua Afrika. Sebenarnya daerah yang rawan terkena tsunami adalah daerah-daerah di Pasifik dimana Samudera Pasifik adalah samudera terbesar di dunia (lebih dari 1/3 total area di bumi). Samudera Pasifik ini dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan, palung-palung yang sangat dalam di samudera, dan kepulauan busur vulkanik yang sering disebut lingkaran api atau ”ring of fire” yang kesemuanya itu berpotensi menghasilkan tsunami yang sangat dahsyat.

Gelombang tsunami mempunyai amplitudo atau tinggi gelombang yang tidak begitu tinggi (kurang dari 1 meter) terutama di laut lepas tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang dan bersifat tidak continue yang ditimbulkan oleh gaya impulsif yang bersifat insidentil. Panjang gelombang adalah jarak antara puncak gelombang ke puncak gelombang berikutnya. Panjang gelombang dari tsunami bisa mencapai ratusan kilometer dimana angka ini juga berbeda dengan panjang gelombang dari gelombang yang disebabkan oleh angin yang hanya sebesar 100 sampai 200 meter. Akibat dari panjangnya gelombang tsunami maka perioda (waktu untuk puncak gelombang berikutnya mencapai tempat yang sama dari gelombang sebelumnya) akan cukup besar (mulai dari beberapa menit sampai ke jam). Sedangkan untuk gelombang yang timbul oleh angin periodanya cukup kecil yaitu sekitar 10 detik untuk panjang gelombang sekitar 150 meter. Kecepatan dari tsunami kira-kira sebesar akar dua dari hasil perkalian percepatan grafitasi dan kedalaman air [v = (g * D)^0.5]. Jadi semakin dalam lautan maka kecepatan tsunami akan semakin besar pula. Akan tetapi kecepatan tsunami akan berkurang pada saat tsunami tersebut mendekati garis pantai atau daratan. Hal ini disebabkan kedalaman dari lautan akan semakin berkurang saat mendekati daratan sehingga kecepatannya juga akan berkurang. Sebagai konsekuensi berkurangnya kecepatan akibat semakin dangkalnya lautan maka gelombang tsunami akan semakin tinggi pada saat mendekati garis pantai atau daratan (bisa mencapai puluhan meter). Efek ini sering disebut shoaling. Oleh sebab itu, banyak nelayan yang tidak menyadari adanya tsunami di laut lepas karena gelombangnya relatif kecil padahal pada saat menuju daratan tinggi gelombang tsunami akan bertambah sehingga mampu menghancurkan apa saja yang ada di garis pantai pada saat tsunami ini melewati daerah tersebut.

Tanda-tanda yang bisa dilihat apabila daerah kita berpotensi terjadi tsunami. Diantara tanda-tanda itu adalah:

  • Merasakan terjadinya gempa.
  • Air laut surut secara drastis dan tiba-tiba. Air laut bisa surut sampai ratusan meter. Surutnya air laut ini bukan bukti berakhirnya bencana akan gempa bumi akan tetapi menandakan akan adanya bencana lain yang terjadi akibat gempa bumi yaitu tsunami.
  • Batas horizon antara lautan dan langit tidak terlihat jelas (seperti terlihat mendung). Ini sebenarnya terjadi karena gelombang tsunami yang ada di lautan sedang menuju ke daratan dan karena gelombang tersebut semakin meninggi maka butir-butir air laut yang terbawa oleh gelombang semakin dominan sehingga batas antara lautan dan langit tidak terlihat jelas.
  • Biasanya akan muncul gelembung-gelembung gas pada permukaan air dan membuat pantai terlihat seperti mendidih.
  • Terdengar gemuruh dari laut lepas yang menandakan adanya gerakan gelombang yang sangat cepat menuju daratan.

source : bmkg.stageoflampung 2010@ari

0 komentar:

Posting Komentar